Kamis, 06 Februari 2020

Nama                        : Delvi Tri Saputri
NPM                         : E1I018040
Kelas                         : A

Mata Kuliah            : Konservasi & Rehabilitasi Sumberdaya Hayati Laut
Dosen Pengampuh  : Dr. Yar Johan, S.Pi., M.Si
Quis 1




A. Pengertian Konservasi
     Secara umum, Konservasi laut merupakan suatu upaya pencegahan kerusakan dan perbaikan keanekaragaman hayati dan biota laut. Di Indonesia sendiri ada beberpa titik yang dijadikan tempat konservasi. Di antaranya Papua, Nusa Tenggara, Laut Banda, Selat Makassar, Kalimantan Utara, Halmahera, Sumatera Barat, Laut Arafura, Paparan Sunda, Timur Laut Sulawesi, Selatan Jawa, dan Selat Malaka. Tiap-tiap wilayah akan ditentukan prioritasnya agar tindakan konservasi yang dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan.
     Kawasan yang menjadi konservasi laut dibentuk ke dalam taman laut nasional, taman wisata alam laut, suaka margasatwa, dan cagar alam laut. Hal ini menunjukkan bahwa konservasi dilakukan menyeluruh bukan hanya flora dan fauna, tetapi juga habitat dan ekosistem lautnya.
     Penetapan kawasan konservasi di atur berdasarkan zona utama dalam rangka memenuhi hak masyarakat khususnya nelayan. Hal ini dilakukan agar usaha penerapan konservasi tidak akan mengganggu akses nelayan dalam melakukan kegiatannya di laut.

B. Tujuan Konservasi
       1. Untuk melindungi kekayaan ekosistem alam dan memelihara proses – proses ekologi
   maupun keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan.
       2. Untuk melindungi spesies flora dan fauna yang langka atau hampir punah.
       3. Untuk melindungi ekosistem yang indah, menarik dan juga unik.
       4. Untuk melindungi ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam, mikro                           organisme dan lain-lain.

       5. Untuk menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga, dan lain sebagainya.


C.  Prinsip – Prinsip Dasar Pengelolaan Konservasi
     1. Proses ekologis seharusnya dapat terkontrol, apabila tidak terkontrol maka akan terjadi ketidak           seimbangan antara alam dengan ekosistem.
     2. Tujuan dan sasaran hendaknya dibuat dari sistem pemahaman ekologi.
     3. Ancaman luar dapat diminimalkan dan manfaat dari luar dapat dimaksimalkan.
     4. Proses evolusi hendaknya dapat dipertahankan .
     5. Pengelolaan hendaknya bersifat adaptif dan meminimalkan kerusakan Sumber Daya Alam dan           Lingkungan. 


DAFTAR PUSTAKA
Lamona. 2005. Indonesia;Mengapa Laut Kita Istimewa Untuk Interaksi Laut Atmosfer. Majalah Inovasi, 2(1):22-42.
        Mulyadi, Edi. 2010. Konservasi Hutan Mangrove sebagai Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 2(1):11-18.

Muntasib, Harini. 2014. Dasar – Dasar Konservasi. Univeritas Terbuka. 1(620):1-29.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar